.
Saat yang cukup menegangkan yang kita semua pernah alami adalah saat kita diterima di tingkat pendidikan yang lebih tinggi dari SMA. Saat itu adalah saat transisi kita dari seorang siswa menjadi seorang mahasiswa. Mungkin ini juga saat kita berubah dari seorang remaja menjadi seorang dewasa. Ini saat kita mulai menikmati pendidikan perguruan tinggi, dimana pendidikan yang diberikan seharusnya lebih masuk akal dan bisa digunakan dalam kehidupan kita. Tapi seringkali mentalitas kita dalam menghadapi dunia baru ini masih terikat dengan mentalitas dengan dunia lama kita. Mentalitas ini yang saya sebutkan sebagai mentalitas SMA.
Sebelum melanjut lebih jauh, ada baiknya saya coba mendefinisikan apa yang saya maksudkan dengan mentalitas SMA. Seorang siswa atau siswi SMA umumnya mempunyai tiga buah pola pikir. Pertama, belajar ditujukan agar mendapat nilai yang baik, agar dapat berprestasi. Kedua, tujuan akhir dari berjuang di SMA adalah untuk dapat terjun ke dunia Universitas (dunia pendidikan lagi). Ketiga, kita mengikuti berbagai macam aktivitas berdasarkan ‘kesenangan’ apa yang dapat kita raih dari aktivitas-aktivitas tersebut. Cara pandang seperti ini dapat kita terapkan dengan sangat baik pada saat kita masih di tingkat SMA. Namun ketika kita melangkahkan kaki memasuki dunia kuliah atau universitas, ada beberapa cara pandang yang harus mulai diubah.
Dari pola pikir yang pertama, pandangan yang saya coba lemparkan disini adalah belajar untuk mendapat nilai baik saja tidak cukup. Di tahap kuliah sekarang ini, kita harus memikirkan tentang apa yang kita pelajari, dan bagaimana kita merealisasikan apa yang kita pelajari. Satu contoh, apa arti mendapat nilai Filosofi yang baik tanpa mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi cara pikir masyarakat mengenai etika? Pertanyaan ini seharusnya dipikirkan dengan cukup matang dan bijaksana sebelum kita memutuskan ilmu apa yang perlu kita pelajari. Di masa kuliah ini, sudah saatnya membuat apa yang kita pelajari itu berarti dan punya nilai tambah.
Kedua, pertanyaan tentang apa yang kita hadapi setelah kita selesai dengan dunia kuliah kita? Perbedaan yang mencolok antara lulus SMA dengan lulus Universitas adalah setelah lulus SMA, kita akan terjun dalam perkuliahan. Perkuliahan dan SMA merupakan institusi pendidikan. Jadi tidak ada perbedaan yang terlalu mencolok atas “dunia baru” yang dihadapi setelah SMA. Namun tidak demikian dengan halnya setelah kita lulus kuliah. Yang akan kita hadapi adalah masyarakat, dimana kesempatan dan tantangan terbuka sedemikian lebarnya. Dunia tersebut akan sangat berbeda dengan dunia pendidikan yang kita alami sekarang. Apa kita siap untuk terjun ke dunia itu? Kalau jawabannya belum, apa yang perlu kita persiapkan?
Terakhir adalah pertanyaan tentang arti dari kesibukan-kesibukan kita. Pada masa SMA. Kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler yang kita ikuti sering diakibatkan oleh kesenangan yang dapat kita peroleh. Untuk tingkatan kuliah, saya rasa hal ini masih valid-valid saja. Hanya saja, motivasi ini kurang cukup. Karena tingginya tuntutan waktu yang harus kita dedikasikan untuk pekerjaan sekolah, kita diharuskan untuk lebih selektif memilih penggunaan waktu luang kita. Apa kegiatan kita di waktu-waktu luang tersebut punya nilai tambah bagi pengembangan diri kita atau lingkungan kita? “Refreshing” tentu perlu, bahkan harus. Tapi alangkah baiknya jika kita mengkaji ulang penggunaan waktu luang kita. Intisari dari tulisan ini adalah prinsip nilai. Mana yang kita atributkan sebagai sesuatu yang bernilai, dan mana yang kita atributkan sebagai sesuatu yang tidak bernilai. Konsep nilai kita di masa SMA tidak seharusnya sama pada saat kita menginjak dunia kuliah. Tanggung jawab kita semakin besar, pengaruh kita semakin terasakan, terjun langsung kita ke masyarakat semakin mendesak, dan pemikiran kita harus semakin tajam. Menurut saya pada akhir studi nantinya, yang berati bukan hanya betapa “indah” nilai yang kita peroleh, tapi betapa penuh kemampuan yang kita dapatkan untuk nantinnya digunakan.
skip to main |
skip to sidebar
Rabu, 05 Mei 2010
My Visitors
Categories
- All About Campus (7)
- Buku (2)
- Event (4)
- Film (4)
- Intermezzo (16)
- Komputer (13)
- Kuliner (1)
- Musik (1)
- Quote (2)
- Tips en Trik (7)
- Tugas (24)
Pesan Admin
Mengenai Saya
- Jijid
- I don't need a friend who changes when I change and who nods when I nod; my shadow does that much better. (Plutarch)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Like this...Kasih jempol yee.!!!